What Time's It's ?

About Me

Minerva


Playlist Here !!!

Way Cool Quotes

Flyff Chinese Sheep

14 Okt 2012

Rasa Pilu Nona A untuk Kesedihan Tuan B

Anggaplah ini sebagai sebuah untaian kata-kata yang terlahir dari bibir Nona A, Nona A yang sensitif dalam keadaan sentimentil. Anggaplah ini sebagai sebuah kata pengantar untuk perasaan Nona A yang tak pernah bisa tersampaikan pada Tuan B. Sebuah prakata dari paragraf-paragraf yang akan menjadi inti. 

Perasaan ini hidup, tumbuh, dan berkembang tanpa tanpa diketahui awalnya, tahu-tahu telah menjadi perasaan yang dalam dan terpatri dengan kuat. Perasaan yang sama sekali asing bagi Nona A. Perasaan yang menjadi induk dari perasaan-perasaan lainnya *cinta* macam cemburu dan sakit. Perasaan yang membuat Nona A sadar bahwa dalam hidup terdapat begitu banyak rasa, bukan hanya bahagia dan sedih.
Seperti kali ini, perasaan yang menjadi induk dari perasaan-perasaan lain ini memberitahu Nona A, bagaimana rasanya ketika orang yang di cintai sedang dalam keadaan yang tidak baik. Macam terluka, terpuruk, atau keadaan tidak baik lainnya.
Semua berawal dari hari itu,
Hari itu, Nona A mendapati Tuan B tengah berjalan tertunduk menuju pinggir jalan yang teduh untuk duduk beristirahat. Wajahnya merah. Rasa kecewa, rasa sedih, dan... hah.. entahlah hanya dua perasaan itu yang bisa Nona A artikan, kedua rasa itu tergambar jelas dari wajahnya yang kehilangan senyumnya yang bisa melelehkan es di Everest sana.
Seketika merasakan kekhawatiran dan perasaan-perasaan yang sama sekali asing baginya.
Lalu, tanpa memikirkan tanggapan orang -orang yang berada disekitar terhadap apa yang dilakukannya, Nona A langsung menawari beberapa tindakan baik hati *setidaknya itu menurutnya* kepada Tuan B, untuk sekedar membangunkannya dari keterpurukan yang dirasakannya *hei tolong, ini hal tulus*
Tuan B acuh, dingin, menepis uluran tangan Nona A, kemudian berlalu dalam keterpurukan yang masih bercokol dihatinya *ini terlihat jelas* Ini pertama kalinya Nona A melihat Tuan B seperti ini. Membuat kekecewaan, kesedihan dalam tunduk kepalanya yang dalam semakin jelas.
Ada pilu, semacam perih karena luka dalam hati Nona A. Luka, perih, dan pilu yang melahirkan sesak dan air mata yang tak terurai saat melihat kekecewaan dan kesedihan Tuan B, ditambah ketika Tuan B memaksakan seulas senyum saat akan berlalu. Pilu dihatinya semakin kentara.
Nona A berusaha menekan perasaannya agar tidak terlalu membludak. Berusaha memahami segala hal. Memahami keadaan, memahami waktu, memahami posisinya bagi Tuan B (orang asing, ya, orang asing), dan.... berusaha memahami cintanya yang tak akan pernah bertepi pada Tuan B.
Saat ini ada fikiran positif yang menyelinap pada jalan fikiran Nona A yaitu, akan salah jika dia terus menerus menganggap cinta sepihak yang sedang dijalaninya adalah sebuah kesalahan. Ditengah keadaan sentimentil yang sensitif ini Nona A merubah cara pandangnya terhadap cinta sepihaknya, dari yang tadinya menganggap itu sebagai kesalahan menjadi anggapan bahwa itu bukan sebuah kesalahan melainkan sebuah pembelajaran. Nona A akan menjalaninya, menikmatinya, mengikuti kemana perasaannya akan bermuara, setelah ia merasakan pilu atas kesedihan yang dirasakan Tuan B.


**Ciakkkkk apa ini? apa yang saya tulis ini??** 
separador

Translate

Categories

Followers