What Time's It's ?

About Me

Minerva


Playlist Here !!!

Way Cool Quotes

Flyff Chinese Sheep

8 Okt 2012

Jatuh Cinta


Salah satu komitmen penting yang selalu saya jaga baik-baik adalah..... (aduhhh.. sebenernya malu, tapi gemes pengen nulis :P) selama masa-masa SMA ini akan berusaha menjaga hati, jangan sampai naksir ataupun jatuh hati pada laki-laki manapun. Konyol dan sangat absurd, memang (:p). Tapi saya punya alasan untuk itu, saya merasa urusan-urusan sekolah dan beberapa hal tentang hidup yang baru saya ketahui saja sudah cukup menyita waktu dan perhatian saya, jadi untuk masalah hati saya abaikan dulu. Itu hanya akan membuat semuanya bertambah sulit.

Hhmm... dan komitmen itu berhasil saya jaga untuk waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya....

Entah kapan tepatnya ini berawal, seseorang dengan lancang memasuki hati saya.
Awalnya saya anggap itu sebagai rasa simpati yang wajar terhaadap seorang teman. Dia baik, sebagai seorang laki-laki dia cukup tampan, agamanya bagus, saat melantunkan ayat-ayat al-qur'an-tak bisa dipungkiri-itu sangat indah, dan... ehmm.. sudah cukup sampai disitu saya rinci hal-hal positif tentang dia.
Ketika sesuatu mulai berbisik, "aku suka dia" saya tepis jauh-jauh tiga kata itu. Saya anggap itu sebuah sugesti yang menyesatkan.
Rasanya cukup lama saya mengalami proses penyangkalan terhadap perasaan yang tidak diharapkan ini. Berkali-kali saya katakan pada diri sendiri, "Ini tidak benar, ini hanya rasa simpati. Tak lebih."
Tapi itu tidak berhasil.
Berkali-kali berusaha untuk melupakan, tapi berkali-kali itu juga rasa ini semakin dalam.
Waktu terus berjalan, rasa-rasa yang mengganggu itu masih berusaha saya abaikan. Karena itu salah, selain karena itu akan melanggar komitmen juga karena dia adalah seorang teman.
Hahhh.. tetap tak berhasil.
Dengan berjalannya waktu, intensitas bertemu yang terlalu sering membuat perasaan-perasaan aneh yang tak saya pahami, Perasaan-perasaan yang tak mampu saya artikan, kerap muncul.
Jantung ini sering berdegup tanpa aturan ketika dia tertawa dan matanya yang indah menyempit, menghasilkan kerutan-kerutan halus disekitarnya.
Jantung yang tak tahu aturan ini berdegup lebih cepat, ketika dia muncul dihadapan mata ini. Ketika dia berada di dekat atau di samping saya.
Dada ini mulai terasa sesak ketika dia bersama dengan perempuan-perempuan itu. Dada ini mulai terasa sesak ketika hanya keresahannya yang saya lihat saat dia bersama saya dan kebahagiaannya yang saya lihat saat dia bersama perempuan lain. Hahhh.. Haruskah kunamai perasaan ini dengan 'cemburu'?
Saya mulai lelah menyangkal. Saya mulai lelah mengabaikan. Harus saya akui, perasaan ini lebih dari sekedar rasa simpati ataupun rasa kagum. Tapi, apa harus kunamai perasaan ini dengan 'cinta'?
Tapi, tahukah kamu? perasaan ini membuatku bingung, jadi semacam linglung.
Berbunga-bunga saat dia berada di dekat saya tapi disaat yang sama saya merasakan semacam perih.
Merasa... katakanlah, bahagia saat bisa berada disampingnya. Saat kembali bertemu dengannya. Saat bisa bercanda dengannya. Saat kembali bertegur sapa dengannya. Saat bisa berbaik hati padanya. Tapi disaat yang bersamaan ada perasaan sesak yang membuatku sulit bernafas.
Seharusnya ini tidak boleh terjadi. Tidak boleh jatuh hati pada teman sendiri, apalagi dia. Itu akan merusak segala yang sudah ada. Hubungan baik yang sudah terjaga, suasana hangat dan cair yang ada di sekitar akan berubah jadi rasa canggung, akan jadi suasana yang dingin dan beku ketika dia mulai tahu atau sedikitnya menyadari ada perasaan ini. Tetap akan terasa beda nantinya, walau saya bersedia bersikap biasa, bersikap seolah tak ada yang terjadi, tetap akan terasa beda.
Tapi apa yang harus saya lakukan untuk menghapus perasaan-perasaan ini?
Kucoba melupakan, disaat yang sama perasaan-perasaan itu beranjak ketempat yang lebih dalam dihatiku. jadi semacam terlalu kompleks untuk saya.
Munngkin kubiarkan saja waktu yang akan menghapusnya. Biarkan waktu menghapusnya sama seperti saat waktu menciptakannya.



separador

Translate

Categories

Followers